Wow. Itu reaksi pertama gue ketika denger mantan presiden RI, HM. Soeharto meninggal, hari Minggu, 27 Januari lalu. Just...Wow it’s huge, man. Gue tau gue seharusnya sedih atau gimana, but let’s be honest. Gimana lu bisa sedih atas kematian seseorang yang nggak lu kenal? I mean, yeah, I know him. Siapa sih orang yang menghabiskan masa kecil & remajanya di era 80/90-an di Indonesia yang nggak kenal Soeharto? Praktis fotonya ada di setiap sekolah di Indonesia. Dari madrasah di pelosok kampung ampe sekolah internasional paling elit sekalipun. But I barely knew him well so gue pikir, kecuali atas pertimbangan kemanusiaan, gue nggak bisa ngerasa sedih. Simpati iya, buat keluarga yang ditinggalkan. Tapi sedih, enggak. Gue rasa most of people in Indonesia berpikiran serupa. Tau nggak, besoknya, Senin 28 Januari, jalanan di Solo, tempat rombongan keluarga Soeharto akan lewat, dipenuhi sama orang yang menyambut. Mereka, dalam pandangan gue, nggak kelihatan sedih tuh. Cewek-cewek ABG yang juga ikutan nyambut malah berharap bisa ngeliat Panji, meski cuma sekilas :)
Sabtu, 02 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar