Jumat, 07 Maret 2008

Dejavu


Sometimes, gue berpikir eventhough Tuhan terkadang (terlihat) mengabaikan kita, sebenarnya tiap permintaan kita selalu dikabulkan olehNya. In most unexpected ways. Gue adalah tipe orang yang selalu melihat ke belakang. Gue nggak bisa menjalani hidup dengan lurus, menatap ke masa yang akan datang, dan berharap esok selalu lebih baik daripada kemarin. No, gue adalah tipe orang yang selalu mengenang masa lalu, berharap dan berdoa bahwa gue bisa kembali ke masa lalu. Well, you kniow what? I finally did it. Not literally, but in some ways, it make me feel kinda back in the past. Sorta dejavu, ngerti kan? Jadi hari ini gue pergi bersama salah seorang temen gue untuk memperbaiki mobilnya yang rusak, gue berasa mengalami dejavu. FYI, temen gue itu udah jarang gue temui hari-hari belakangan ini karena kesibukannya. Jadi saat menunggu teknisi memperbaiki mobilnya, gue baru nyadar kalo 3 tahun yang lalu, gue juga nganterin dia memperbaiki mobilnya. Di bengkel yang sama. Lucuya, topik pembicaraan kita saat ini juga nggak beda jauh dengan 3 tahun yang lalu. Dari situ gue berpikir, seandainya gue benar-benar bisa mengulang waktu, benar-benar bisa kembali ke masa lalu, mungkin gue juga nggak akan merasa bahagia-bahagia amat. At least, tidak lebih bahagia dibandingkan saat ini. Funny isn’t it? Kadang kita menginginkan sesuatu so bad, namun saat keinginan kita terkabul, kita menyadari bahwa sebenarnya keinginan kita itu tidak membuat kita lebih bahagia. Well, gue dapat 1 lagi pelajaran berharga hari ini. Syukurilah apa yang kamu miliki sekarang, bukan apa yang pernah kamu miliki atau apa yang akan kamu miliki.

0 komentar: